Tag Archives: Rembang

Perempuan Selalu Salah

Dua foto dalam tulisan ini bicara tentang sebuah narasi besar. Bahwa perempuan masih dan mungkin akan tetap jadi korban tafsir patriarkis. Baru saja saya membaca sebuah komentar yang mengkritik sembilan perempuan kendeng pemberani ini. “Ibu-ibu itu kenapa dibiarin kakinya disemen? Panas-panas? Suaminya ke mana?” seolah, perempuan tak berhak dan tak boleh …

Read More »