Mengapa Laki-laki Perlu Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dan Apa yang Dapat dilakukan Laki-laki untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender?

 

Kredit: Jezebel

Sekilas Tentang Sejarah

Aktivitas 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute, pada 1991, disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership. 16 HAKTP adalah ruang strategi pengorganisasian oleh individu dan organisasi diseluruh dunia untuk menyerukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.*

Jadikan 16 HAKTP sebagai inspirasi untuk memulai perubahan

Sepanjang 2022, Komnas Perempuan mencatat 21.297 kasus berbasis gender yang menimpa kelompok perempuan, sebagian besar jenis kasusnya ialah kekerasan seksual, fisik dan psikis. Pelaku kekerasan mayoritas dari lingkaran orang-orang dekat korban, sehingga berakibat pada pertimbangan-pertimbangan apakah kasusnya dilaporkan, dan sekalipun dilaporkan memerlukan waktu sehingga terjadi keterlambatan dalam penanganan. Ada pula yang kasusnya dihentikan karena korban mengalami tekanan.**

Mengingat umumnya pelaku kekerasan terhadap perempuan adalah laki-laki, maka penting sekali agar laki-laki mendefinisi ulang konsep maskulinitas agar tidak terjebak pada pemahaman usang yang menganggap bahwa hal yang wajar laki-laki melakukan kekerasan terhadap perempuan atau pasangannya.

16 HAKTP dapat dijadikan inspirasi untuk laki-laki memulai mengubah mindset, dari pihak yang dominan, pelaku kekerasan terhadap perempuan atau identitas gender lainnya, menjadi pihak yang mempraktikkan relasi sehat, kesetaraan dan keadilan gender.

 

Hal yang dapat laki-laki lakukan untuk memperingati 16 HAKTP

Beberapa hal yang dapat dilakukan laki-laki dalam 16 HAKTP antara lain:

  • Membuat konten terkait dengan pencegahan kekerasan berbasis gender.
  • Gunakan media sosial untuk media kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
  • Menjadi influencer (agen of change) di komunitas tentang pentingnya mencegah kekerasan berbasis gender dengan menghormati perempuan dan membangun relasi sehat di dalam keluarga.
  • Memberi dukungan pada kegiatan-kegiatan pencegahan kekerasan terhadap Perempuan.

 

Lalu, sebagai laki-laki apa yang bisa kita lakukan pada praktik sehari-hari?

  • Melatih diri untuk terbiasa dengan komunikasi sehat bersama pasangan dan anak-anak.
  • Memberikan ruang untuk pasangan agar bisa terlibat dengan kegiatan di luar rumah untuk mengekpresikan bakat, talenta atau ketrampilan yang dimiliki.
  • Menjadi ayah yang meluangkan waktu mengasuh, bermain, dan memberikan edukasi positif pada anak.
  • Cegah pasangan mengalami beban ganda dengan berbagi beban domestik, dan mengajak anak-anak, terutama anak laki-laki terlibat melakukan pekerjaan domestik. Apa saja beban yang bisa dibagi?: membuat minuman sendiri tanpa harus meminta dibuatkan pasangan, mencuci peralatan setelah makan, membersihkan rumah, mencuci dan menjemur pakaian, dan lainnya.

Bila laki-laki sudah mempraktikkan berbagi beban dengan pasangan, apa saja manfaatnya bagi keluarga, dan ketika berbagi cerita kepada teman laki-laki tentu akan lebih meyakinkan. Sampaikan bahwa berbagi beban bukan wujud dari laki-laki lemah, tetapi sebaliknya sebagai wujud dari upaya membangun keluarga yang harmonis.

Ajakan pada kelompok laki-laki untuk membangun relasi sehat dan mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender bisa memanfaatkan ruang-ruang seperti:

  • Saat ngobrol di warung kopi
  • Media sosial
  • Tempat ibadah
  • Acara keluarga, seperti arisan dan lainnya

Untuk semua laki-laki, mari sama-sama memperingati 16 HAKTP yang dapat kita mulai dari rumah sendiri.  “UNITE! Invest to prevent violence against women and girls“, mari berinvestasi untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan (Tema16HAKTP2023).

Penulis:

Alfes S. Lopo

Koordinator ALLB Kupang

*detiknews.com

**Kompas.id

 

 

About Fauzan Zailani

Seorang karyawan swasta, relawan di Aliansi Laki-laki Baru, Fasilitator Muda Laki-laki Peduli, yang percaya bahwa kesetaraan adalah hak & kewajiban kita semua

Check Also

Reproduksi Perempuan Bukan Bentuk Kelemahan

Reproduksi Perempuan Bukan Bentuk Kelemahan  Penulis: Ahmad Syahroni Koordinator Nasional Aliansi Laki-laki Baru   Seiring …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *