Webinar Konsultasi Nasional: Refleksi Pelibatan Laki-laki di Indonesia

Pengantar

Upaya mencapai keadilan dan kesetaraan gender dilakukan dengan mendorong perubahan norma budaya patriarki yang merugikan, tidak adil dan tidak setara bagi perempuan dan anak perempuan. Upaya tersebut mendapatkan tantangan dari sebagian besar laki-laki yang merasa tidak aman dan khawatir kehilangan kenyamanan ketika perempuan dan laki-laki menjadi setara dalam segala lini kehidupan. Program kepemimpinan perempuan, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan peningkatan kualitas hidup perempuan menemui kendala dalam pelaksanaan di lapangan karena mendapatkan penolakan ini. Di sisi lain, laki-laki masih memegang kendali terhadap akses sumber daya yang dibutuhkan oleh gerakan perempuan. Oleh karena itu, pelibatan laki-laki sebagai mitra dalam upaya pencapaian keadilan dan kesetaraan gender serta penghapusan kekerasan terhadap perempuan menjadi salah satu strategi yang digunakan selama kurang lebih dua dekade di Indonesia.

Bagi sebagian besar laki-laki lain upaya ini telah membangun kesadaran kritis terhadap cara pandang dan norma hidup menjadi laki-laki di masyarakat yang ternyata membawa kerugian, tidak hanya bagi perempuan namun juga laki-laki sendiri. Hal ini mendorong sebagian laki-laki untuk terlibat aktif dalam upaya-upaya mencapai keadilan dan kesetaraan gender dan menghapus segala bentuk diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. Sekitar tahun 1990-an akhir dan awal tahun 2000-an, berbagai inisiatif yang menggunakan strategi pelibatan laki-laki dalam isu gender mulai bermunculan di Indonesia seiring dengan terbangunnya kesadaran kritis dari kelompok laki-laki dan perempuan untuk menjadikan laki-laki sebagai mitra dalam mencapai keadilan dan kesetaraan gender. Inisiatif- inisiatif seperti deklarasi Cowok-cowok Anti Kekerasan (CANTIK), berdirinya Aliansi Laki-laki Baru pada tahun 2009 di Bandung oleh para feminis dan aktivis laki-laki pro feminis. Inisiatif ini terus berkembang ke wilayah daring dalam berbagai platform, khususnya media sosial seperti @pikiranlelaki atau @neverokeproject yang dikelola oleh anak-anak muda. Tujuan dari pelibatan laki-laki adalah agar para laki-laki mengedukasi laki-laki lainnya agar mau mengubah cara pandang, norma hidup, dan perilaku yang merugikan dan menyebabkan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.

Di tingkat komunitas, pelibatan laki-laki telah digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk mendorong kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Berbagai organisasi, khususnya women crisis centre telah mendorong upaya untuk mengajak para laki-laki untuk menjadi bagian dari upaya ini. Mulai dari konseling untuk laki-laki pelaku kekerasan, diskusi komunitas hingga kampanye tentang pentingnya kesetaraan gender. Mereka melibatkan berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga para pemuka adat dan agama untuk mendukung upaya ini.

Salah satu indikator yang menarik adalah semakin banyak laki-laki yang berani mengungkap pendapatnya terkait isu kesetaraan gender. Misalnya, semakin banyak laki-laki yang mendukung pembahasan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang saat ini masih terhambat di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat. Beberapa kementerian/lembaga juga telah berupaya untuk mengadopsi pelibatan laki-laki dalam program yang telah dan akan dilaksanakan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah menyusun beberapa panduan yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalam mengadaptasi pendekatan ini di tingkat kebijakan maupun implementasi.

Pertanyaanya kemudian, apakah pelibatan laki-laki telah memberikan kontribusi yang positif kepada tujuan gerakan perempuan di Indonesia? Atau justru sebaliknya, pendekatan pelibatan laki-laki justru menghambat gerakan perempuan. Sebagai salah satu prinsip dari kerja pelibatan laki-laki adalah akuntabilitas, maka penting dilakukan konsultasi dengan gerakan perempuan untuk memastikan bahwa pelibatan laki-laki tetap setia pada prinsipnya sebagai pendukung dari gerakan perempuan. Oleh karena itu, kegiatan ini akan menjadi momentum untuk refleksi dan mendapatkan masukan, kritikan dan pembelajaran dari upaya yang telah dilakukan.

Kesempatan ini juga akan digunakan untuk melakukan konsolidasi nasional Aliansi Laki-laki Baru dengan para pegiat dan organisasi pendukung untuk mengevaluasi pendekatan selama ini telah digunakan. Selain itu, akan dilakukan pembahasan kembali mengenai hal-hal yang terkait dengan keorganisasian untuk memastikan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bekerjasama dengan Aliansi Laki-Laki Baru, Yayasan Pulih, Rifka Annisa, CIS Timor, WCC Bengkulu, PKBI Kepri, Gema Alam dan UNFPA menyelenggarakan rangkaian webinar terkait berbagai pengalaman dan pembelajaran yang telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait mendorong pelibatan laki-laki sekaligus menjadi bentuk dari konsultasi dengan gerakan perempuan untuk mencapai keadilan dan kesetaran gender. Rangkaian webinar ini merupakan bagian dari Rangkaian Kegiatan Simposium Global Men Engage ke-3 untuk wilayah Indonesia dan akan dilakukan mulai 3 hingga 19 November 2020. Simposium Global MenEngage ke-3 (Ubuntu Symposium) sendiri hendak menegaskan akan penting pendekatan feminis dalam pelibatan laki-laki untuk transformasi maskulinitas dengan menekankan beberapa prinsip penting diantaranya Feminisme, Interseksionalitas, Akuntabilitas, Transformasi dan Berbagi Kekuasaan dalam keseluruhan upaya pelibatan laki-laki.

Jadwal, Topik, dan Narasumber

Senin, 16 November 2020
09.00 – 12.00 WIB

  • Nur Hasyim, Koordinator Nasional Aliansi Laki – laki Baru: Refleksi Gerakan Pelibatan Laki-Laki di Indonesia
  • Mike Verawati, Sekjend Koalisi Perempuan Indonesia: Strategi Pelibatan Laki-Laki dalam Advokasi dari Tingkat Desa hingga Nasional
  • Yuniyanti Chuzaifah, Pegiat HAM-Perempuan: Bagaimana Strategi Pelibatan Laki-Laki dalam Gerakan Perempuan untuk Keadilan dan Kesetaraan Gender
  • Wawan Suwandi, Yayasan Pulih & Koordinator Wilayah Jakarta Aliansi Laki-laki Baru: Moderator

About syaldi

Pekerja data dan informasi, Relawan ALB

Check Also

Webinar – Pembelajaran dari Komunitas: Pelibatan Laki-laki untuk Kesetaraan Gender

Pembelajaran dari Komunitas: Pelibatan Laki-laki untuk Kesetaraan Gender Seiring perjalanan Gerakan Perempuan, konsep pelibatan laki-laki …

4 comments

  1. Yuniyanti chuzaifah

    Smg diskusi optimal

  2. Pasangan itu sudah harus saling menerima kekurangan pasangannya satu sama lainnya.
    Siapa pun bisa belajar dari pengalaman dan pengetahuan, yg kemudian bisa memanusiakan manusia yg lain.semoga bisa saling berbagi dari diskusi ini.
    Selamat belajar dan berbagi pengalaman dan pengetahuan.

  3. Saat nya laki-laki dan perempuan bergandengan tangan dalam mengerjakan segala hal pinlik dan domestik

  4. Laki-laki dan perempuan adalah kita, hidup dalam melenggu dan mengajarkan kita akan cinta, menjadi kekuatan bersama dimana saling berangkulan, saling mendukung, membuka hati dan pikiran.bergeraklah dengan cinta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *