Media sebagai medium, telah bertransformasi sedemikian hebat dalam meneguhkan konsep gender di masyarakat. Dalam beberapa kajian media gender, media sudah menjadi hakim yang paling benar dalam memandang seksualitas perempuan.
Media menganggap dirinya benar dan shahih dalam mengeksploitasi seksualitas perempuan demi kepuasan pembaca laki-laki. Berangkat dari pemikiran Ekofeminisme, bahwa cara berpikir hierarkis, dualistik (Biner), dan menindas adalah cara berpikir maskulin yang telah mengancam keselamatan perempuan dan alam.
Maskulinitas dihadirkan sebagai pemilik kuasa dalam menggambarkan tindakan perkosaan. Oleh situs berita online, tindakan perkosaan digambarkan sebagai bentuk dominasi maskulinitas atas label feminimitas. Situs berita online yang mengedepankan kecepatan mengunggah berita, menggunakan sumber daya yang dikuasainya untuk melanggengkan konstruksi ini.
Penelitian ini menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Van Dijk terhadap konstruksi maskulinitas dalam teks media di tiga situs berita online Indonesia, Tribunnews.com, Merdeka.com, dan JPNN.com. Hal – hal yang diamati adalah tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.
Hasil dari penelitian ini adalah situs berita online telah mengkonstruksi maskulinitas sebagai keistimewaan laki-laki dalam berita perkosaan.
Selain itu, situs berita online menguatkan pandangan “oposisi biner” terhadap perempuan, yakni “perempuan baik – baik” dan “perempuan tidak baik – baik” melalui elemen – elemen dan sumber daya media yang dikuasainya.
Salam. Perkenalkan, nama saya Davin, mahasiswa Ilmu Komunikasi tingkat akhir. Saya bermaksud untuk mengutip dan menggunakan artikel penelitian di atas sebagai referensi Tugas Akhir yang sedang saya kerjakan. Saya mohon bantuan admin ALB untuk mengarahkan saya pada prosedur untuk melakukan hal tersebut. Terima kasih.