Gerakan Perempuan Indonesia dalam Belenggu Historiografi Indonesia

Tulisan mengenai gerakan perempuan di Indonesia masih sangat terbatas. Bukan saja terbatas pada bilangan perempuan yang berminat untuk menulis sejarah tersebut, tetapi karena sejarah Indonesia selalu ditulis oleh (sejarawan) laki-laki maka hasilkan ceritera yang memberi eksistensi negeri ini seperti (hanya dihuni) laki-laki.

Ceritera sejarah yang berpusat pada laki-laki ini disebut androsentris dan selama ini telah kita anggap sebagai kebenaran adanya sejarah manusia, khususnya manusia yang menghuni ruang bernama Indonesia.

Realitas ini diakui oleh Bambang Purwanto (2006) bahwa ternyata”…baik secara sadar atau tidak, realitas historis perempuan telah diabaikan sebagai bagian dari proses sejarah Indonesia”. Hingga tak mengherankan jika penulisan sejarah gerakan perempuan di Indonesia tertinggal jauh dari perkembangan historiografi Indonesia.

Problem itu menjadi tantangan bagi saya untuk mengupas gerakan perempuan di Indonesia bukan sebagai sebuah kronologi yang memuat deret nama organisasi perempuan berdasarkan periodesasi sejarah Indonesia.

Sumber yang kita baca, baik berupa teks maupun lisan, dan reinterpretasi para penulis terhadap sumber-sumber tersebut menentukan seperti apa kita memberi makna atas masa lalu mengenai gerakan perempuan Indonesia.

Sekali pun makna perempuan terhadap sejarahnya bukanlah sebuah reinterpretasi tunggal. Dari sinilah saya menawarkan pendekatan untuk menulis dan membaca gerakan perempuan di Indonesia berdasarkan pembedaan sebagai women in histrory (perempuan di dalam sejarah), women’s history (sejarah perempuan) atau the history of women (sejarah tentang perempuan).

20140321_Sejarah Perempuan_Yuyud

About Ruth Indiah Rahayu

Check Also

Ilustrasi

Idola Kampus, Kekuasaan dan Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual masih menjadi masalah akut di Indonesia. Komnas perempuan dalam catatan Tahunan 2020 melaporkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *