Kontestasi maskulinitas dalam budaya populer Indonesia sampai saat ini masih dipengaruhi oleh Orde Baru. Hal ini bisa dilihat dari beberapa tema sinema Indonesia sebagai bentuk warisan Orde Baru. Tema-tema yang menyuarakan warisan tersebut adalah tema-tema kekerasan dan maskulinitas.
The Raid: Redemption sebagai film sukses, baik di dalam maupun di luar negeri dan menggambarkan kekerasan yang sangat vulgar oleh negara dan preman sehingga film tersebut sangat penting untuk dianalisis. Sebagai bentuk mimpi bersama, kontestasi maskulinitas dan kekerasan oleh negara dan preman merefleksikan keadaan sosial yang sesungguhnya.
Dilihat dalam kacamata sejarah, negara, dan preman dapat dikatakan sebagai oposisi biner, tidak bisa dipisahkan tetapi saling berlawanan. Preman menjadi monster ciptaan negara. Di satu pihak, negara tidak memperbolehkan preman dan tindakan kejahatan premanisme, tetapi di pihak lain preman dibutuhkan sebagai kepanjangan tangan negara untuk melakukan pekerjaan kotor yang tidak bisa dituntaskan oleh negara.
Dalam pandangan psikoanalisis hubungan negara dan preman ini seperti ayah dan anak. Efek ini ditimbulkan oleh Orde Baru dan masih bisa lihat hingga sekarang.