Peran Suami Dalam Keluarga Sangat Penting

KUPANG- Persoalan penyebaran akan bahaya HIV/AIDS yang sudah merambat hingga ke ibu rumah tangga, maka peran suami sangat diperlukan dalam mencegah bahaya HIV/AIDS dalam Keluarga. Karena diketahui ibu-ibu berperan penting, baik untuk dirinya sendiri maupun kepada keluarganya. Untuk itu peran seorang suami sangat diperlukan dalam menjaga keharmonis rumah tangga dengan baik. Jika suami tidak setia, having seks di luar istrinya, kemungkinan besar si suami terinfeksi HIV/AIDS dan akan membawah dampak kepada sang istri jika melakukan hubungan seks.

Selain itu juga seorang ibu juga yang mengatur anak-anaknya dengan mencurahkan kasih sayang sehingga si anak tidak terjerumus kepada masalah pergaulan bebas yang dapat menimbulkan terjadi seks beresiko yang bisa berujung mereka terkena HIV/AIDS.

Hal ini dikatakan Dreksi Lembaga Rumah Perempuan Kupang, Libby Ratuarat-Sinlaeloe saat membawa materi dengan judul Perempuan dan AIDS, belum lama pada acara sosialisasi soal HIV/AIDS di Kelurahan Fatululi.

Menurutnya, penyebab utama perempuan rentan terhadap bahaya ini ,dikarenakan relasi yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan, perempuan tidak mempunyai hak politik atas tubuhnya sendiri,dan juga minimnya informasi tentang HIV/ AIDS .

Ia mengatakan, sesuai hasil studi dari UNAIDS tahun 2004, menunjukkan bahwa kemungkinan perempuan dan remaja putri tertular HIV /AIDS yakni 2,5 kali dibandingkan laki – laki dan remaja putra.

“Selain itu masih ada stigma dimasyarakat yang menganggap bahwa HIV dan AIDS hanya dialami perempuan penjaja seks komersial dan mereka adalah sumber penularan HIV, ternyata tidak benar karena saat ini perempuan yang tidak melakukan perilaku beresiko telah ada yang terinfeksi HIV dari pasangan tetapnya ( suaminya ). Kerentanan perempuan terhadap HIV lebih banyak di sebabkan ketimpangan gender yang berakibatkan pada ketidakmampuan perempuan untuk mengontrol perilaku seksual pasanganya,” katanya.

Berkaitan masalah HIV/AIDS, lanjutnya, peran semua pihak sangat diperlu dalam memberikan sosialisasi baik di tingkat masyarakat maupun hingga keluarga,karena salah satu cara pencegahan yang perlu dilakukan adalah membangun sebuah komitmen bersama dalam merespon persoalan tersebut.

“Perlu adanya perluasan info tentang HIV / AIDS dan Gender, serta pentingnya advokasi pada level kebijakan yang lebih Konkrit,” katanya.

Sumber: Rumah Perempuan Kupang

About Redaksi ALB

Check Also

Mengapa Laki-laki Perlu Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dan Apa yang Dapat dilakukan Laki-laki untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender?

  Sekilas Tentang Sejarah Aktivitas 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) pertama kali digagas …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *