Ruby Astari

Penulis, penerjemah, dan pengajar bahasa Inggris. Saat ini menjadi kontributor untuk ALB

Aktif, Kreatif, dan Produktif Cerminan Generasi Muda Indonesia

Tanggal 12 Juni 2017 di Sulawesi Selatan, penduduk dihebohkan dengan pernikahan pasangan termuda, yaitu berusia 13 dan 14 tahun. Lalu di Probolinggo juga ada peristiwa mengenaskan, seorang gadis yang masih bersekolah di SMP dan orang tuanya menjadi korban pembunuhan. Mengapa demikian? Semua gara-gara lamaran seorang pemuda yang ingin menikahinya ditolak. …

Read More »

Jangan Sentuh!

Oke, isu ini memang sudah April lalu. Seorang aktris menepis tangan seorang penggemar yang ngotot mengajak foto bareng saat premiere film terbarunya. Perihal Seleb: Sutradaranya malah minta maaf atas “kelakuan” si aktris. Seakan belum cukup, media mem-blow up insiden ini ketimbang film yang dibintangi aktris tersebut. Netizen langsung mem-bully si …

Read More »

Indonesia, Kita Punya Masalah dengan Budaya Perkosaan

Bulan lalu, seorang remaja perempuan bernama Yuyun diperkosa oleh 14 remaja laki-laki di Bengkulu dan kemudian dibunuh. Dia baru berusia 14 tahun. Seorang gadis muda, dengan begitu banyak mimpi dan harapan untuk masa depan, sekarang hanya tinggal kenangan untuk keluarganya Coba bayangkan peristiwa itu dalam sesaat. Bajingan sinting macam apa …

Read More »

6 Asumsi Umum Tentang Cewek yang Jalan Sendirian

Sebagai cewek yang sering (kelihatan) jalan sendirian, pasti sudah kenyang banget dong, dengan komentar yang itu-itu saja? Sering ingin menyahut pedas, tapi ngapain juga? Banyak juga yang memilih cuek. Biarkan orang berpikir sesuka mereka. Toh, saya merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa – apalagi sampai segalanya. Urusan saya ya, urusan pribadi …

Read More »

Merebut Malam Kembali di Taman Suropati

Ada yang bilang ‘malam’ dan ‘perempuan’ bukan gabungan yang terdengar enak di telinga. Mendengar sebutan ‘perempuan malam’, pasti yang muncul di kepala adalah ‘perempuan tuna susila’ / PSK (penjaja seks komersial) – meski saya lebih suka menyebutnya ‘PEDILA’ (perempuan yang dilacurkan). Pokoknya semua yang dianggap hina dari seorang perempuan yang suka keluar malam. Masih ada juga sebutan-sebutan lain yang tak …

Read More »

Anak Laki gak Boleh Kayak Banci

Ini terjadi beberapa tahun silam. Malam itu, saya berkumpul dengan empat teman perempuan saya di balkon lantai dua sebuah restoran cepat saji. Kami tengah mengobrol sambil makan malam, ketika tatapan saya tiba-tiba jatuh pada ruangan yang dibatasi partisi jendela kaca. Dari balkon, saya memperhatikan seorang ayah dengan anak lelakinya. Keduanya …

Read More »

Antara Memasak, Gender dan Saya

Sejak tinggal sendirian dan mengenal sahabat lelaki yang hobi memasak, saya mulai belajar memasak. Ya, baru resep sederhana dan sedikit-sedikit dulu, sih. (Tolong jangan meledek dengan tebakan garing: mie instan? Serius.) Mengapa baru sekarang? Kenapa tidak dari dulu, terutama mengingat saya perempuan? Terutama mengingat masih banyak yang percaya bahwa memasak …

Read More »

Urusan Siapa?

“Bukan urusan saya.” Kadang masyarakat bisa jadi sangat ‘lucu’. (Lucu dengan tanda kutip, ya.) Suka nggak jelas gitu. Salah satunya dalam hal mencampuri urusan pribadi orang lain – atau lebih memilih memikirkan diri sendiri. Keduanya memang perlu, meski pasti masih dalam takaran tertentu. Boleh bilang saya sinis (meski sebenarnya saya punya alasan …

Read More »

Saat Perempuan Menyatakan Cinta… Duluan

Mari kita lihat dua contoh kasus di bawah ini: Ami dan Ben ((nama disamarkan)): Ami dan Ben berteman dekat cukup lama. Ami seorang perempuan muda yang tak hanya cantik, cerdas, namun baik hati. Sebenarnya nggak masalah bila Ami masih lajang meski sudah berusia 30. ‘Kan jodoh di tangan Tuhan! Singkat …

Read More »

6 Cara Berbincang Tentang Maskulinitas Positif Dengan Putra Anda!

Cukup umum bagi kita untuk mengkhawatirkan perempuan, terutama putri kita sendiri, yang terjebak dalam pengkotak-kotakkan gender dan didorong untuk terlibat dalam perilaku yang menyakiti mereka, hanya karena mereka perempuan. Berbeda dengan saat kita mengkhawatirkan laki-laki, terutama putra kita sendiri, dalam pengkotak-kotakkan gender dan mengajari mereka untuk menyakiti, hanya karena mereka …

Read More »