Kekerasan terhadap perempuan selama ini seringkali dilakukan oleh pasangannya laki-lakinya. Survei berbasis populasi yang dilakukan Rifka Annisa dan P4P (Partner for Prevention) tahun 2013 di tiga wilayah di Indonesia, Purworejo, Jakarta dan Jayapura, menunjukkan bahwa 25% hingga 60% laki-laki mengaku pernah melakukan kekerasan terhadap pasangannya.
Laki-laki dengan konstruksi maskulinitasnya lebih rentan menjadi pelaku kekerasan terhadap pasangan perempuannya. Laki-laki juga seringkali dipersalahkan dan dianggap sebagai sumber masalah terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Karenanya laki-laki juga harus berkontribusi dalam upaya menyelesaikan masalah kekerasan terhadap perempuan.
Data survei tersebut juga menunjukkan adanya 40% hingga 75% laki-laki yang mengaku tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan. Mereka adalah laki-laki yang potensial diajak untuk melakukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Sayangnya sebagian besar diantara mereka cenderung diam dan tidak melakukan sesuatu untuk mencegah laki-laki lainnya melakukan kekerasan terhadap perempuan. Hal tersebut karena adanya persamaan sikap dan persepsi menjadi laki-laki antara yang melakukan kekerasan dan yang tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan.
Rifka Annisa dan Aliansi Laki-laki Baru sejak tahun 2011 akhir telah bekerjasama dengan 8 organisasi di NTT (Rumah Perempuan, CIS Timor, SSP Soe, Yabiku Kefa) dan NTB (LBH-APIK, Santai Mataram, ADBMI dan Gema Alam) dalam program Laki-laki untuk keadilan gender dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan tanggungjawab laki-laki dalam mewujudkan keadilan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Buku ini merupakan hasil refleksi para pihak yang terlibat langsung dalam program tersebut diatas. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada Oxfam yang telah mensupport program ini, serta para pihak yang terlibat dalam program, Rumah Perempuan Kupang, CIS Timor, SSP Soe, Yabiku Kefa, LBH-APIK Mataram, Santai Mataram ADBMI dan Gema Alam, serta para fasilitator yang terlibat dalam program.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi laki-laki pada umumnya dan terutama bagi mereka yang berupaya untuk memperbaiki dirinya dan berjuan untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan.