Seorang teman baru-baru ini memberikan tautan artikel di Facebook yang berjudul 20 Cara bagi Pria untuk Memajukan Revolusi Feminis. Dia menyukai daftar yang diberikan di artikel tersebut, namun dia berpendapat bahwa hampir semua saran yang diberikan di sana terlalu akademis.
Teman saya itu, sama seperti saya, adalah seorang akademisi, jadi apa yang dia utarakan tidak bermaksud untuk menyerang artikel tersebut. Hanya saja, cara praktis dan cara akademis memang kadang sangat berbeda dalam prakteknya.
Komentarnya telah mendorong saya untuk menciptakan daftar yang lebih praktis. Kebanyakan pria, khususnya para pria yang diuntungkan dengan berbagai bentuk hak-hak istimewa melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang secara langsung maupun tidak langsung telah berkontribusi pada budaya ketidaksetaraan gender. Bahkan pria yang mendukung teori feminisme bisa gagal mempraktikkan feminisme di dalam kehidupan sehari-harinya.
Daftar ini mencakup cara-cara praktis yang dapat dipraktikkan oleh semua pria dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menumbuhkan kesetaraan dalam hubungan mereka dengan perempuan, dan berkontribusi untuk menciptakan budaya dimana perempuan merasa lebih tidak terbebani, merasa aman dan dihormati.
Bagian dari hidup dengan masyarakat yang patriarkis adalah bahwa pria tidak terbiasa untuk memikirkan kebiasaan dan perilaku mereka yang merugikan perempuan. Daftar ini dimaksudkan untuk mendorong pria untuk berpikir secara lebih sadar dan personal mengenai bagaimana mereka dapat berkontribusi pada feminisme melalui praktek-praktek yang mereka lakukan dalam hidup sehari-hari.
Cara nomor 15 – 27 ditulis bersama Lindsay Ulrich. Sisanya ditulis bersama Pamela Clark.
Daftar ini tidak dibuat secara mendalam atau eksklusif. Beberapa hal dalam daftar mungkin hanya tepat untuk diterapkan oleh sebagian pria saja, tapi kalau kamu adalah seorang pria dan manusia, saya jamin setidaknya ada satu hal yang dapat kamu praktekkan. Kalau menurutmu ada yang terlewat, silahkan beri tahu kami! Kalau kamu menemukan masalah di dalam daftar, mari kita diskusikan!
1. Lakukan bagianmu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sebanyak 50% (atau lebih) .
Kamu harus selalu ambil bagian dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Atas keinginanmu sendiri, tanpa perlu diminta, dan tanpa membuat alasan. Pahami bahwa kebiasaan domestik di dalam masyarakat kita dan pandangan kita mengenai pekerjaan rumah tangga sangatlah berbias gender dan sangat menguntungkan pria.
Sadari bahwa kamu memiliki tanggung jawab untuk mengubah hal ini. Jika feminisme adalah teorinya, mencuci piring adalah prakteknya. Selama beberapa minggu, catatlah berapa banyak pekerjaan rumah tangga yang kamu lakukan dibandingkan dengan perempuan yang tinggal bersamamu dan catat apa saja pembagian kerja yang seimbang dan tidak seimbang.
2. Penuhi bagianmu untuk memberikan dukungan moral sebanyak 50% (atau lebih) dalam hubungan intim maupun pertemananmu.
Pahami bahwa perempuan dianggap memiliki tanggung jawab lebih besar untuk memberikan dukungan moral. Hal ini menghabiskan waktu dan energi untuk dapat melakukan hal-hal lain yang menyenangkan bagi mereka.
3. Nikmati produk-produk budaya yang dihasilkan oleh perempuan.
Apapun ketertarikanmu, film Perancis, astrofisika, baseball, atau melihat burung; pastikan bahwa suara perempuan dan produk budaya perempuan terwakili pada apa yang kamu nikmati. Jika tidak, upayakan untuk mencarinya.
4. Berikan ruang bagi perempuan.
Banyak pejalan kaki perempuan, terutama pada malam hari atau saat sendirian, merasa was-was dan tidak aman. Berdekatan dengan pria tidak dikenal dapat menimbulkan perasaan ini. Pahami bahwa ini bukanlah ketakutan yang tidak rasional, mengingat banyak dari kami yang telah mengalami gangguan atau pelecehan dan dibuat merasa tidak aman oleh pria ketika kami berada pada ruang publik. Pahami juga bahwa walaupun menurutmu kamu bukan tipe pria yang perlu ditakuti perempuan, mereka tidak akan mengetahui hal ini ketika berada di jalan.
Contoh: Kalau ada tempat duduk pada angkutan umum yang berada di sebelah laki-laki, duduklah di tempat tersebut daripada di sebelah seorang perempuan. Kalau kamu berjalan di tempat gelap dan berdekatan dengan seorang perempuan yang sedang berjalan sendirian, berjalanlah ke seberang jalan sehingga dia tidak harus merasa khawatir ada yang mengikuti dia. Jika seorang perempuan berdiri sendirian di peron stasiun, berikan jarak.
5. Tempatkan dirimu dimana kamu dapat menggunakan kelelakianmu untuk menghentikan seksisme.
Contoh: Lawanlah pria yang membuat komentar dan lelucon seksis. Jika kamu melihat seorang perempuan yang sedang berada di bar/pesta/terminal/dimanapun tampak tidak nyaman berinteraksi dengan pria lain, usahakan untuk menyisipkan dirimu dengan cara yang bersahabat untuk memberikan kesempatan “keluar” jika perempuan tersebut menginginkannya.
Jika kamu melihat situasi dimana seorang perempuan tampak berada dalam kesulitan karena kehadiran seorang pria, berdirilah cukup dekat agar kamu dapat membuat kehadiranmu terasa, lalu awasi situasi, dan siapkan dirimu untuk dapat meminta bantuan jika dibutuhkan.
Hal-hal semacam ini bisa sangat sulit, canggung, dan rumit untuk dilakukan, tapi hal ini setimpal untuk dilakukan. Sesaat membuat dirimu merasa tidak nyaman adalah pertukaran yang adil agar seorang perempuan dapat merasa nyaman.
6. Ketika seorang perempuan mengatakan bahwa sesuatu adalah seksis, percayalah padanya.
7. Edukasi dirimu mengenai persetujuan seksual dan pastikan ada komunikasi yang jelas, dan tidak ambigu mengenai persetujuan di semua hubungan seksualmu.
8. Ambil tanggung jawab dalam melakukan kontrasepsi.
Jika kamu berada pada hubungan dimana kontrasepsi diperlukan, tawarkan untuk menggunakan metoda yang tidak memiliki resiko kesehatan bagi perempuan (menggunakan hormon, operasi, dsb) dan pilih metoda ini sebagai opsi yang lebih diinginkan. Jika pasanganmu lebih memilih metoda tertentu, biarkan dia memegang kendali untuk mengambil keputusan tersebut tanpa mempertanyakan atau mengeluhkannya.
Jangan mengeluh untuk menggunakan kondom, dan bertanggungjawablah untuk membelinya serta menyediakannya setiap saat jika ini metoda yang kamu gunakan.
Ambil tanggung jawab finansial untuk biaya apapun yang berkenaan dengan kontrasepsi. Perempuan menghasilkan lebih sedikit dari pria, dan juga harus menanggung semua resiko fisik akan kehamilan. Pada situasi dimana kontrasepsi menyebabkan sejumlah resiko fisik, hampir selalu perempuan yang menjadi pihak yang dirugikan. Untuk sedikit mengimbangi kesenjangan ini, seorang pria heteroseksual perlu membiayai seluruh biaya kontrasepsi.
9. Lakukan vaksin HPV.
Jika kamu adalah seorang pria muda, lakukan vaksin ini. Jika kamu memiliki anak laki-laki yang masih muda, pastikan dia memilikinya. Perempuan adalah pihak yang paling terpengaruh oleh dampak HPV. Agar adil, pria setidaknya perlu menjadi pihak yang mengambil resiko vaksinasi. (saya sangat mendukung vaksin dan tidak percaya adanya resiko yang signifikan, tapi ini adalah masalah prinsip).
10. Miliki pendapat politik yang progresif dalam mengambil nama keluarga.
Jika kamu dan pasanganmu memutuskan untuk mengikatkan diri pada institusi perkawinan, bersedialah untuk tetap menggunakan nama keluarga masing-masing. Kalau penting bagimu untuk memiliki nama keluarga yang sama dengan pasanganmu, bersedialah untuk mengganti nama keluargamu dengan nama keluarga pasanganmu. Perlakukan hal ini sebagai opsi yang lebih diinginkan dibandingkan pasanganmu yang harus mengganti nama keluarganya menjadi nama keluargamu.
11. Jika kamu memiliki anak, lakukan peran pengurusan anak secara setara.
Ambillah cuti untuk dapat tinggal di rumah dan mengurus anak ketika mereka masih kecil. Bagilah tanggung jawab mengurus anak sehingga kamu setidaknya melakukan 50% tanggung jawab. Pastikan pembagian yang adil sehingga kamu dan pasanganmu mendapatkan waktu “bermain” yang seimbang dengan anakmu.
12. Kenali dan lawanlah penguatan-penguatan akan peran gender.
Misalnya, kalau kamu sedang berada di acara keluarga atau pesta makan malam, perhatikan apakah hanya perempuan yang melakukan persiapan acara, bebersih dan pengasuhan anak sedangkan para laki-laki hanya bersosialisasi dan bersantai. Kalau keadaanya seperti itu, ubahlah situasi ini dan ajaklah laki-laki lain untuk melakukan hal yang sama.
13. Sadari akan adanya perbedaan berdasarkan gender, baik eksplisit maupun implisit, di dalam hubungan intim/domestikmu dengan perempuan; baik pasangan, anggota keluarga atau teman sekamar.
Berusahalah untuk mengenali perbedaan kekuatan struktural yang sudah melekat berdasarkan ras, kelas, gender, orientasi seksual, umur (dan seterusnya). Cermati dimana kamu mendapatkan keuntungan dari ketidakseimbangan struktural ini. Edukasi dirimu mengenai hak istimewamu dan berusahalah untuk menemukan cara untuk menciptakan keseimbangan kekuatan yang lebih setara.
Contohnya, jika kamu berada dalam hubungan domestik dimana kamu adalah penghasil utama, edukasi dirimu mengenai kesenjangan penghasilan berbasis gender, dan berusahalah untuk membagi sumber daya ekonomi di dalam rumah tanggamu sehingga dapat meningkatkan otonomi ekonomi pasanganmu.
14. Pastikan bahwa landasan dari hubungan romantik dan seksualmu dengan perempuan adalah kejujuran dan rasa hormat.
Caramu memperlakukan perempuan yang menjadi pasanganmu adalah cerminan dari nilai-nilaimu terhadap perempuan secara umum. Percuma mendukung teori-teori feminisme jika kamu memperlakukan pasanganmu dengan buruk. Terbukalah dari awal mengenai intensimu, berkomunikasilah secara terbuka sehingga seorang perempuan mampu memberikan keputusan akan apa yang ingin mereka lakukan.
15. Jangan hanya jadi penonton saat terjadi seksisme di ranah online.
Lawanlah orang yang mengatakan atau membuat status seksis di internet, terutama di media sosial.
16. Bertanggung jawablah dalam pengaturan uang di dalam hubungan domestik/romantismu.
Sadari bahwa jika kamu tidak bertanggung jawab dengan uang, maka hal ini akan mempengaruhi pasanganmu, dan karena perempuan secara umum masih memiliki pendapatan lebih rendah (dan hidup lebih lama), maka hal ini adalah isu feminis.
Contoh: Hutang kartu kredit/pemborosan uang/masalah judimu akan mempengaruhi penghidupan dan masa depan pasanganmu. Berbagilah tanggung jawab untuk membuat anggaran belanja, pembayaran pajak, dan tugas-tugas keuangan pribadi secara umum. Terbukalah dan jujur mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga.
17. Bertanggung jawab akan kesehatanmu.
Laki-laki lebih jarang pergi ke dokter dibandingkan perempuan untuk menangani masalah-masalah kesehatan mereka, dan ketika mereka pergi ke dokter, biasanya karena desakan para perempuan dalam hidup mereka. Memiliki hidup panjang bersama pasangan berarti bertanggung jawab akan kesehatanmu sendiri.
Cermati dan tanggapi isu-isu kesehatanmu dengan serius. Pasangan saling bergantung satu sama lain, jadi kesehatan jangka panjangmu juga merupakan kesehatan jangka panjang pasanganmu.
18. Jangan memandangi atau mengomentari perempuan. (misalnya: simpan komentarmu di dalam pikiranmu saja).
Meskipun perempuan lebih mungkin untuk mengenakan pakaian terbuka daripada laki-laki, jangan pandangi mereka. Walaupun kamu tertarik dengan penampilan seorang perempuan, ada batasan jelas antara tertarik dengan tidak menghormati.
Perilaku ini membuat orang yang dipandangi menjadi tidak nyaman, dan perempuan yang melihat kejadian tersebut atau mendengar komentarmu juga tidak nyaman.
19. Perhatikan jenis kelamin para ahli dan tokoh penting yang memberikan informasi di media.
Ketika kamu menonton televisi, membaca artikel, dan lain sebagainya, perhatikan bahwa banyak ahli yang memberikan informasi adalah laki-laki. Setidaknya, bayangkan bagaimana jika informasi tersebut diberikan dari perspektif perempuan.
20. Usahakan untuk memiliki beberapa pahlawan dan tokoh idola perempuan.
21. Pujilah kebaikan dan pencapaian para perempuan dalam hidupmu kepada orang lain.
Dalam percakapan sehari-hari dan dalam berkomunikasi secara umum, bicarakan para perempuan yang kamu kenal dengan perkataan yang baik. Rekomendasikan teman-teman perempuanmu untuk melakukan proyek, pekerjaan, dan kolaborasi dengan orang lain yang kamu kenal.
22. Miliki integritas di hadapan teman-teman priamu (jangan sekedar menjadi “mas bro”).
Ketika seorang teman priamu melakukan sesuatu yang seksis (ayah yang tak bertanggung jawab, berkomentar buruk terhadap perempuan, diam-diam menghabiskan uangnya, berbohong pada pasangannya, dll) pegang integritasmu dan katakan sesuatu pada temanmu. Tidak cukup hanya dengan berpikir bahwa perbuatannya salah. Beri tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah.
23. Jangan perlakukan pasanganmu seperti “tukang ngomel”. Kalau dia mengomel, berarti kamu memiliki kekurangan.
24. Sekedar menyadari bahwa kamu memiliki pemikiran seksis dan stereotipe saja tidaklah cukup. Lakukan sesuatu untuk memperbaikinya.
25. Bertemanlah dengan perempuan.
Kalau kamu tidak memiliki teman perempuan, cari tahu kenapa lalu cobalah untuk memiliki teman perempuan. Pastikan bahwa pertemananmu murni dan bermakna. Semakin kita saling memahami dan memiliki hubungan baik satu sama lain, makin besar kemungkinan kita dapat menciptakan masyarakat yang egaliter.
26. Carilah mentor/pemimpin perempuan (contoh: berada dalam kepemimpinan perempuan).
Kalau kamu mencari mentor, atau ingin menjadi sukarelawan di dalam suatu organisasi, masuklah ke organisasi perempuan atau organisasi yang dipimpin oleh seorang perempuan. Banyak hal yang dapat kamu pelajari dari perempuan yang memegang otoritas.
27. Dalam hubungan romantis, bertanggung jawablah untuk mengingat acara dan tanggal-tanggal penting yang berhubungan dengan keluargamu.
Ingatlah hari ulang tahun, hari jadi dan acara-acara penting lainnya dari anggota keluargamu. Jangan hanya bergantung pada pasanganmu untuk mengirim kartu, menelpon, mengadakan reuni, dll. Mereka adalah keluargamu, jadi mereka dalah tanggung jawabmu untuk ingat, peduli dan menghubungi mereka.
28. Jangan mengatur penampilan perempuan.
Perempuan diajarkan untuk menginternalisasi norma kecantikan sedari kecil. Jangan melakukan atau mengatakan hal-hal yang dapat membuat perempuan merasa mereka tidak memenuhi norma ini, atau menekan mereka untuk memenuhinya.
Jangan pula memaksa perempuan menggunakan tubuh mereka untuk melawan norma-norma ini jika mereka tidak mau. Pahami bahwa ada sanksi sosial yang signifikan untuk perempuan jika mereka tidak mematuhi standar kecantikan dan mereka tidak seharusnya diharapkan untuk menjadi martir dan menerima sanksi ini kalau mereka tidak mau.
Baik menurut estetika personal atau idealmu, tidak penting bahwa kamu merasa seorang perempuan memakai terlalu banyak atau terlalu sedikit kosmetik, maupun mencukur terlalu banyak atau terlalu sedikit rambut di tubuh. Bukanlah urusanmu bagaimana perempuan memilih untuk menampilkan tubuhnya.
29. Tawarkan untuk menemani teman perempuanmu jika mereka harus berjalan sendirian saat malam hari atau dimana mereka merasa tidak aman.
Tapi jangan memaksa atau berlaku seperti seorang pria sejati karena melakukan hal tersebut.
30. Masukkan feminisme ke dalam pembicaraan sehari-harimu dengan pria lain.
Kalau ayahmu tidak melakukan bagian pekerjaan rumah tangganya secara adil, bicaralah padanya mengenai pentingnya hal tersebut. Kalau temanmu selingkuh dari pacarnya atau berbicara mengenai pacarnya secara negatif, bicaralah padanya secara jelas bahwa menghargai perempuan yang berhubungan secara intim dengannya adalah bagian dari menghargai perempuan secara umum. Bicaralah dengan adik laki-lakimu maupun anak laki-lakimu mengenai konsensualitas seksual.
31. Kalau kamu memiliki tendensi untuk berperilaku tidak layak terhadap perempuan ketika sedang berada di bawah pengaruh obat bius atau alkohol, jangan konsumsi obat bius atau alkohol.
32. Perhatikan ruang fisik dan emosional yang kamu ambil, dan jangan ambil lebih dari yang kamu butuhkan.
Gunakan waktu berbicaramu pada diskusi secara adil. Dalam suatu hubungan, berilah sebanyak kamu mengambil. Jangan duduk dengan kaki yang terbuka lebar agar orang lain dapat duduk dengan nyaman di sebelahmu, dll.
33. Praktikkan prinsip kesetaraan pendapatan.
Perempuan masih menghasilkan sekitar 77% dari total penghasilan laki-laki. Kalau kamu memiliki kondisi keuangan yang cukup, donasikan sejumlah 23% dari penghasilanmu untuk gerakan-gerakan keadilan sosial. Jika 23% terdengar banyak untukmu, apalagi bagi perempuan yang tidak memiliki pilihan untuk menghasilkan 23% lebih rendah dari laki-laki.
34. Biasakan untuk memperlakukan kelelakianmu sebagai hak istimewa yang tidak kamu dapatkan sendiri dengan kerja keras, namun karena perempuan yang telah diambil hak-haknya untuk memenuhi hal tersebut.
35. Identifikasi dirimu sebagai feminis.
Bicarakan feminisme sebagai pandangan yang alami, normal, dan tidak mengandung perselisihan, karena memang itulah yang sesungguhnya. Jangan batasi dan menggunakan istilah-istilah seperti “humanis” atau “sekutu feminis” yang dapat memperkuat pandangan bahwa kata F (feminisme) adalah kata yang menyeramkan.
**
Tulisan ini diterjemahkan dari artikel 35 Practical Steps Men Can Take To Support Feminism yang ditulis oleh Pamela Clark untuk xojane.com.
This post is also available in: English
Ini namanya bukan dukung kesetaraan, tapi penyelebihtinggian hak perempuan. Faktanya di tempat kerja saya, laki-laki lah yg selalu lebih byk kerja. Dengan alasan laki-laki lebih kuat utk angkut2 barang, pdhl lbh byk perempuan di tempat kerja saya. Juga ttg pendapatan. Apa bedanya dg yg nuntut laki-laki harus bayari perempuan? Intinya sama2 nuntut laki-laki utk gentleman dan mendahulukan wanita kan? Menghilangkan diskriminasi tidak bisa dg melakukan diskriminasi. Terima kasih.